Mengurus IMB

LiveJournal Tags:

Semua temen-temen gue yang pernah main ke rumah pasti tau gimana kerajaan rayap menguasai rumah gue. Kusen-kusen rumah sudah empuk habis digerogotin rayap. Parahnya, plafonpun sudah miring dan memaksa atap rumah jadi agak doyong. Rumah ini memang gue beli sudah dalam keadaan terayapi di mana-mana. Gue sama suami suka dengan luasnya rumah, dan ada tanah kosong di samping rumah yang bisa dijadiin taman. Namanya jodoh ama itu rumah, meskipun sudah tua akhirnya kami beli.

Setelah memendam rasa selama 13 tahun, menahan keinginan untuk punya rumah yang bagus, dan selama ini kami hanya memperbaiki yang bocor-bocor, yang dimakan rayap, yang doyong sana-sini secara parsial saja, alhamdulilah akhir tahun ini ada rejeki buat renovasi rumah secara total.

Gue sama suami cuma pingin rumah yang setiap bagiannya gampang diakses setiap hari. Nggak ada bagian yang ngumpet, nggak ada ruangan rahasia. Ini salah satunya karena rumah yang lama ini lumayan gede buat keluarga gue. Anak gue kadang takut pergi ke kamar paling belakang karena letaknya memang gak aksesable. Terlalu banyak nonton filem horror anak itu. Nah, untuk menghindari takut di rumah sendiri, maka didisain biar gak ada ruang tersembunyi.

Mengikuti peraturan yang ada kalau mau bikin rumah atau renovasi kita musti urus Ijin Mendirikan Bangunan. Nah , ini yang mau gue ceritain betapa IMB itu proses yang sesuatu banget…

Tadinya suami gue minta tolong sama kontraktor yang ngerjain rumah untuk ngurusin IMB. Pikirnya suami gue, si kontraktor sudah biasa bikin rumah pasti dia sudah familiar sama proses IMB. Pada awalnya kontraktor gue itu nolak halus. Dia minta suami gue aja yang urusin. Tapi mungkin juga dia gak mau kehilangan proyek (hihihi) akhirnya menyetujui untuk ngurus IMB.

Pertama dia disuruh bayar Rp 500.000 buat bikin gambar KRK (Keterangan Rencana Kota). Abis itu kontraktor gue dimintain duit satu juta lagi sama orang Kecamatan katanya untuk gambar layout rumah disesuaikan dengan ketentuan kota. Nah, terus dia dimintain lagi sepuluh juta rupiah buat ngurusin IMB. Kontraktor gue nyerah …. dia lapor ke suami supaya suami gue yang urusin IMB.

Sebenernya untuk ngurusin IMB sudah sangat terbuka banget kita bisa ngurus sendiri pakai IMB online. Apa-apa yang online tampak begitu mudah, kaann… tapi itu cuman screen saver aja ternyata.

Sebelum berurusan sama IMB online, gue sama suami pergi ke Kecamatan mau tau sudah sampai di mana pengurusan IMB gue. Karena asumsi kami , IMB sudah diproses. Ternyata belum, sodara-sodara. Masih nungguin gambar berformat autoCAD dari tukang gambarnya. Kami janjian ketemu sama tukang gambarnya di kecamatan gue itu (nggak usah disebut yaa ..kalo udah tau rumah gue di mana pasti tau kecamatannya apa). Ditunggu tunggu nggak datang ada nada kata-kata nggak enak dari orang Kecamatan yang berorientasi ke duit, akhirnya suami gue bilang kalo kami sendiri yang akan ngurus IMB-nya, upload sendiri ke sistem. Orang kecamatan yang namanya gak akan gue sebut (tapi sama sih sama nama seorang putri yang meninggal mengenaskan di suatu terowongan di negeri antah berantah sana), bilang kalau IMB online itu susah banget masuk ke web-nya. Parah, sering down, dan lain lain keluhan. Biasa deh,bikin orang down duluan.

Jadi yang disebut sebut sama IMB online ini adalah aplikasi workflow berbasis web berlabel Oracle. Suami gue yang biasanya jadi tempat orang bertanya soal computer atau software, juga bilang aplikasinya nggak gampang buat awam .Kalau pake browser dengan setting-an default nggak akan bisa masuk ke sistem IMB online itu. Jadi harus ada yang disetting lagi browsernya.

DI sistem online tersebut ada diagram alur proses IMB online yang gue bilang sih kayak layout komponen tv tahun 80 an. Tapi untungnya yang ngurusin online itu suami gue, bukan gue ….

Gue gak jadi pakai gambar CAD dari tukang gambar kecamatan. Suami gue nyuruh adiknya yang kuliah di arsitektur buat gambar sesuai ketentuan. Jadi gambar layout yang mau dibikin ditambah dengan resapan dan sebagainya. Juga memperhatikan peraturan perbandingan luas bangunan dengan luas tanah. Jadi sesungguhnya yang terjadi selama ini adalah peraturan sudah dibuat sebagus mungkin, diakali secantik mungkin, tapi pelaksanaan di lapangannya beda.

Setelah ngikutin setiap langkah-langkah prosedur yang kayak layout tv itu, 6 minggu kemudian muncul perintah bayar sebelum dokumen IMB keluar. Agak deg-degan juga dengan besaran yang musti kami bayar, meski sudah bisa tau ancar-ancarnya.

Tebak-tebak buah manggislah suami ke gue,

S : Ibu tau nggak kita musti bayar berapa untuk IMB ?

Gue : Em… mungkin tiga juta … (mengingat dipalak 10 juta, angka 3 juta buat gue masih masuk akal)

S : Salah … Tagihannya Satu tujuh empat ..

Gue : Haa ?? Murah banget ?? Jadi satu juta tujuh ratus ? Ah sialan tuh orang malakin kita 10 juta.

S : Bukan .. seratus tujuh puluh empat ribu 😀

Gue : Haaa ?? *hampir tergeletak dan butuh nafas buatan*

Bayangin, … rumah gue yang itungan bayar IMB Cuma Rp 174.000 dipalakin 10 juta rupiah gimana perumahan-perumahan mewah, ya ? Dipalakin berapa mereka ? ckckck ….

Nah, untuk bayar IMB gue musti ke Kecamatan lagi buat ambil surat perintah pembayaran. Gue ketemu lagi dong sama petugas yang namanya sama dengan Putri yang tersohor itu. Dan dia masih berusaha dapetin sesuatu dari gue !

Katanya gue masih ngutang satu juta karena belum bayar gambar.

Gue bilang, gue gak pakai gambar itu. Gue gak terima file CAD dari tukang gambar kecamatan.

Dia bilang, gambar udah ada kenapa waktu itu gak mau tunggu

Gue bilang, gue gak suka nunggu-nunggu nggak sesuai janji, gue banyak urusan

Dia bilang, oke deh kalo gitu gambarnya saya yang bayarin

Gue bilang, alhamdulilah …bagus itu

Dan berulang-ulang dia bilang mau bayarin gambar yang harganya satu juta rupiah.

Akhirnya gue timpalin ngomong kalau menurut kontraktor gue, kesepakatan gambar adalah 500 ribu rupiah. Tapi dia ngotot bukan untuk gambar.

Gue bilang, kenapa nggak keluarin kuitansi padahal terima duit ?

Dia bilang, saya nggak ngeluarin kuitansi

Gue bilang, kalau saya bikin kuitansi, tanda tangan , ya

Dia bilang, saya gak tanda tangan kuitansi

Asem , kan.

TErus dia buka laci, keluarin segepok kupon sumbangan PMI. Mungkin seharga lima ratus ribu atau sejuta rupiah.

Kata dia, ini ibu beli kupon PMI aja buat yang ngurus IMB.

Kata suami, saya baru baca koran kata Ahok kalo diminta sumbangan PMI untuk pengurusan IMB di Kecamatan jangan mau.

Dia menyerah. Kata dia, gak pa-pa kok kalo nggak mau nyumbang … kupon dimasukin ke laci lagi.

Jadi setelah terima surat perintah bayar, gue ke Walikota untuk bayar. Nggak lama ijin IMB jadi.

Tulis Resepmu Bersama Nakami – Schotel Kentang

 

Salah satu menu masakan yang sering saya buat adalah SCHOTEL. Pokoknya semua jenis masakan yang menggunakan metoda memasak schotel adalah favorit saya. Kenapa begitu ? Karena gampaang bingitt … nyaris nggak pernah gagal. Ya kalaupun dikatagorikan gagal, masih bisa tetep dimakan karena ingredient yang dipakai sudah jaminan mutu pasti jadinya.

Ingredient utama schotel adalah susu, telur, karbohidrat plus protein , itu juga kalau ada. Karbo-nya kita bisa pakai pasta atau kentang, sedang protein bisa macam-macam, mau pakai daging cincang, smoked beef, sosis, kerang, udang, terserah deh.

Prosedur masak schotel juga tidak ribet. Tidak memerlukan keahlian khusus, dan bagian paling enaknya adalah kita nggak perlu nungguin di depan kompor sampai schotel itu matang. Kan, kita masukkan ke dalam oven, lalu stel timer di oven. Sementara alarm belum berbunyi, kita bisa kerja kerja yang lain. Nyapu, ngepel, nyuci piring …. Gitu dehh terlalu banyak yang harus dikerjakan padahal tangan cuma dua, ya J

Schotel yang sekarang saya buat ini menggunakan kentang sebagai karbohidratnya. Kentang saya rebus, lalu dihancurkan asal saja, tidak perlu sampai jadi pure. Jadi ada yang masih mrengkel-mrengkel, ada yang kecil kayak krikil dan ada juga yang halus.

Lalu proteinnya saya menggunakan home-made cornet. Cara buat cornet juga mudah dan pakai prosedur yang santai. Instruksi di resep yang saya pakai memasak dengan menggunakan pressure cooker. Tapi saya ganti dengan menggunakan slow cooker. Pressure cooker memiliki proses masak yang berlawanan dengan slow cooker, tapi saya lebih suka masak dengan slow cooker karena saya bisa masukkan daging di waktu malam dan ketika pagi daging sudah empuk tinggal diproses.

Ini cara membuat home-made cornet

Bahan :

  1. 1 kg daging sapi, potong-potong. Perhatikan seratnya, apabila hasil yang kita inginkan berserat panjang, maka potong daging dengan ukuran besar. Begitu juga bila kita ingin seratnya pendek maka potong dengan ukuran lebih kecil
  2. 2 buah tomat direbus, hancurkan
  3. Sendawa
  4. 5 butir Bawang merah
  5. 1 butir bawang bombay
  6. 500 ml air
  7. Pala
  8. Lada
  9. Kayu Manis
  10. 200 cc Susu cair
  11. Garam

Cara pembuatan :

  1. Daging dilumuri sendawa dan sedikit garam lalu masukkan ke kulkas semalaman.
  2. Keluarkan daging dari kulkas, cuci daging.
  3. Rebus daging hingga empuk bersama dengan irisan bawang merah, pala dan kayu manis. Berhubung saya pakai slow cooker, jadi daging saya masukkan slow cooker bersama dengan air. Besok paginya pasti sudah empuk.
  4. Tumis irisan bawang bombay, masukkan pasta tomat, masukkan daging dan pala. Masukkan kaldu, masak sampai daging hancur dan kaldu meresap.
  5. Masukkan susu cair, masak sampai susu meresap.
  6. Angkat

Nah, kornet sudah siap untuk dikonsumsi ataupun diolah menjadi masakan lainnya. Kalau belum ingin dipakai, setelah dingin saya bagi per 200 gram lalu dimasukkan ke dalam freezer.

Karena sebelumnya saya sudah membuat cornet, jadi saya tinggal ambil saja dari freezer ketika mau membuat schotel.

Untuk resep schotelnya sendiri adalah seperti berikut :

Bahan :

  1. 1 kg kentang. Rebus, kupas dan hancurkan asal saja menggunakan garpu.
  2. 1 butir Bawang bombay
  3. 4 butir Bawang putih
  4. 200 gr home-made cornet
  5. 5 butir telur
  6. 600 cc susu segar
  7. 1 buah cabai merah
  8. 100 gram keju dipotong kecil, sebagian diparut untuk taburan

Cara pembuatan :

  1. Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum
  2. Masukkan irisan cabai merah
  3. Masukkan cornet
  4. Masukkan kentang
  5. Matikan kompor. Masukkan susu segar dan telur yang sudah dikocok lepas.
  6. Masukkan keju. Aduk rata
  7. Olesi loyang dengan margarine, tuang semua bahan ke loyang . Taburi parutan keju
  8. Masukkan oven yang sebelumnya sudah dipanaskan 180 derajat celcius selama 30 menit (disesuaikan dengan kondisi oven masing-masing)

Mudah bukan ?

 

 

 

Schotel kentang yang sedap ini pastinya akan semakin sedap kalau kita hidangkan di piring yang dikeluarkan oleh Nakami.

Lohhh… Nakami itu emangnya apa ? Siapa sudah tahu ?

Kalau jalan-jalan ke tempat yang menjual pecah belah, coba perhatikan merk-nya. Bisa jadi produk yang ada di dapur kita ternyata adalah Nakami ! Karena Nakami adalah brand nasional yang memiliki pendistribusian yang cukup merata di seluruh Indonesia. Kalaupun kita nggak sempat jalan-jalan, kita juga bisa membeli produk Nakami di online shop yang sudah sangat terkenal, yaitu Lazada.co.id .

Produk-produk Nakami terutama adalah pecah belah mulai dari perlengkapan penyaji teh, pemanas makanan, toples kue, piring cantik dan masih banyak lagi.

Ini salah satu produk Nakami yang menurut saya cocok deh untuk menyajikan irisan schotel buatan saya ini. Kebetulan juga kita bisa membeli produk ini dengan harga discount 10% dari harga normal jika kita beli di Lazada.

 

Jadi tunggu apa lagi ? Mari kita masak masakan yang mudah prosedur masaknya tanpa melupakan kelezatan masakan, dan sajikan masakan kita di piring Nakami yang cantik ini.

 

Posting-an ini dibuat untuk meramaikan challenge dari Indonesian Food Blogger dan Lazada dalam rangka ulang tahun Indonesian Food Blogger yang ke tiga.

 

Sushi Matsu – Irrasshaimase …

Acara kumpul-kumpul dengan teman-teman dari Indonesian Food Blogger adalah acara yang selalu saya tunggu-tunggu. Rasanya senang sekali bisa bertemu dengan teman-teman yang awalnya saya kenal dari tulisan-tulisan mereka di blog masing-masing. Nah, kebetulan bulan ini adalah bulan ulang tahun Indonesian Food Blogger yang ke-3 , jadi ada beberapa acara yang diadakan untuk meramaikan ulang tahun Indonesian Food Blogger. Salah satu acara bulan Oktober ini adalah resto review restoran Jepang di kawasan BSD City, Sushi Matsu.

Ragam masakan Jepang, khususnya sushi, sudah tidak perlu diperkenalkan lagi di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Kita dapat dengan mudah menemukan restoran Jepang, bahkan warung-warung tenda dengan menu masakan Jepang tersebar di mana-mana. Masakan Jepang dapat diterima dengan mudah oleh lidah orang Indonesia, meskipun untuk beberapa jenis masakan terasa kurang ‘bumbu’, dibandingkan dengan masakan Indonesia yang begitu kaya dengan ragam campuran bumbu. Tapi menyantap masakan Jepang bisa jadi pengalaman yang memperkaya pembendaharaan kita mengenai kuliner dunia.

Meskipun namanya Sushi Matsu, Sushi Matsu tidak saja menyajikan sushi sebagai menu satu-satunya. Selain sushi, Sushi Matsu juga menyajikan sashimi, miso soup, wakame, unagi dan banyak lagi masakan Jepang yang lezat-lezat.

Sushi Matsu adalah pilihan warga BSD City untuk menyantap hidangan Jepang yang enak tanpa perlu pergi ke ‘tengah kota’, dan Sushi Matsupun bisa menjadi pilihan warga Jakarta lainnya karena akses menuju BSD City sudah dimudahkan dengan adanya tol lingkar luar. Dengan menggunakan tag line “Authentic.Zestful. Affordable ” ,Sushi Matsu merupakan pilihan tepat untuk pecinta kuliner Jepang yang ingin mendapatkan hidangan yang authentic dan lezat.

Irrasshaimase ….. Begitulah sapaan ramah para pelayan Sushi Matsu menyambut kedatangan saya di Restoran Sushi Matsu yang terletak di Ruko Golden Madrid, tepat di depan Pasar Modern BSD City. Restoran terdiri dari dua lantai. Selain meja biasa, di lantai pertama juga terdapat Sushi Bar. Nah, kalau kita duduk di situ, kita bisa melihat secara langsung atraksi para koki membuat sushi.

Tentunya untuk membuat sushi diperlukan tangan-tangan trampil yang harus selalu bersih, bekerja dengan cepat serta menghasilkan sushi-sushi yang cantik dan lezat. Ada tiga orang koki yang bekerja secara bersama-sama sehingga selain kita bisa melihat pembuatan sushi yang sangat menarik, sushi yang dipesan para pelanggan juga dapat dengan cepat terhidang. Kebayang , kan kalau kokinya cuma satu, pasti antrian pemesan sushi jadi panjang.

Lantai 1 Restoran Sushi Matsu yang bersiiihh banget …

Koki sedang menyiapkan Crunchy Ebi Tempura.

Lihatlah tangan-tangan trampil yang sedang membuat California Roll.

Acara berlangsung di lantai 2. Ketika saya datang, di sana sudah berkumpul beberapa orang teman. Di lantai 2 suasana lebih santai karena kita bisa duduk lesehan di meja tradisional Jepang. Saya lalu mencari meja kosong, dan saya pilih di tempat lesehan.

Suasana santai di lantai 2.

Kebetulan saya tidak duduk dekat Mas Peter dan Mbak Irene Wiryawan dari Sushi Matsu, jadi tidak sempat ngobrol-ngobrol. Apalagi beliau berdua sibuk mempersiapkan menu-menu yang akan dihidangkan.

Dari informasi yang kami terima, Sushi Matsu didirikan pada tanggal 18 Mei 2014. Jadi masih tergolong baru. Dan mudah-mudahan Sushi Matsu berumur panjang seperti arti dari Matsu itu sendiri. Matsu yang di Bahasa Jepang berarti Pohon Cemara, mengandung makna keberuntungan, umur panjang. Pohon Cemara Jepang itu juga yang menjadi logo dari Sushi Matsu.

Mas Peter dan Mbak Irene lalu mengeluarkan menu-menu andalan dari Sushi Matsu. Kami, photographer wanna be ini, mulai asik mengambil gambar. Tidak lupa juga kami mencoba menu-menu masakan tersebut.

Ini sebagian menu yang dihidangkan. Haaa >>??? Sebagian..??? …. Hiyaaa…. Karena setelah menu ini ludes disikat bersih, keluar lagi menu-menu yang lain. Luar biasa , yaa … Untungnya kami yang datang cukup banyak, artinya tidak ada menu yang bersisa !! … Ahhh lapar atau doyan, nih ..:)

Avocado Salad. Salad ini enak, segar, terdiri dari alpukat, daging kepiting, rumput laut, irisan tipis wortel dan sayur-sayuran lainnya. Harganya Rp 27.000.

Takoyaki ! .. Siapa tidak suka ? J … Ini adalah octopus ball, atau semacam bakwan yang terbuat dari tepung takoyaki atau tepung okonomiyaki, jahe, bawang yang dibentuk bulat lalu di bagian tengahnya diberi irisan octopus atau gurita. Biasanya kalau kesulitan cari gurita bisa diganti dengan cumi. Adonan lalu digoreng dalam minyak panas yang banyak, setelah itu dihidangkan dengan diberi saos takoyaki, mayonais dan ditaburi aonori flakes.

Karena sudah terpapar makanan Jepang yang segar-segar tanpa dimasak, sebagian orang Indonesia sudah terbiasa makan sashimi. Ini adalah Maguro atau sashimi ikan tuna. Yang sebelah kiri itu , ayyy..cantiknyaa…. adalah garnish dari timun. Rp 42.000

Sashimi yang ini tentu sudah pada kenal. Yaa benar ..! Ini adalah salmon bagian perut, atau lebih dikenal sebagai Salmon Belly. Lembut, karena memang bagian perut ikan adalah bagian terbaik dari ikan…Itu menurut saya, yaaa … tapi bisa jadi memang demikian. Salmon Belly diberi harga Rp 53.000. Jika ingin Salmon biasa diharga Rp 46.000.

Salah satu menu andalah Sushi Matsu adalah Beef Katsu Curry (Rp 53.000) dan Chicken Katsu Curry Rice (Rp45.000).

Tamago atau omelet, Rp 13.000.

Lalu pada bertanya … sushinya mana ??…. sabar , yaa ….sekarang giliran sushi ditampilkan J

Saya tidak terlalu hapal nama-nama sushi, tapi ini sepertinya California Roll Sushi. Fusion sushi yang sangat digemari. Isinya daging kepiting, alpukat, lettuce, kemudian setelah digulung ditaburi telur ikan terbang. Tentu saja penambahan saus menambah kelezatan sushi ini. Californian Roll Sushi Rp 25.000.-.

Eiitt… ternyata saya salah. Ini bukan gambar California Roll Sushi, tapi Spicy Crunchy Tempura. Terima kasih , Mbak Irene atas koreksinya J Spicy Crunchy Tempura adalah tempura udang dan daging kepiting yang merupakan salah satu dari barisan menu baru dari Sushi Matsu. Harganya Rp 30.000,-

Harga rata-rata untuk sushi adalah Rp 25.000. Untuk sushi dengan ingredient yang lebih kompleks sekitar Rp 40.000 ke atas.

Black Dragon Sushi. Sushi ini terdiri dari tempura udang ,alpukat dan unagi atau belut. Lalu di bagian atas diberi hiasan telur ikan terbang. Rp 90.000.

Ini hidangan di meja sebelah… Hmmm… sepertinya meja sebelah sedang kelaparan berat ..ha ha ..

Nah..gimana ? kelihatan enak ? Bukan cuma kelihatan enak, tapi hidangan di Sushi Matsu memang benar-benar enak. Jadi tunggu apa lagi. Mbak Irene dan Mas Peter akan menyambut kedatangan teman-teman di sana dengan ramah dan pengalaman menyantap hidangan di Sushi Matsu bisa jadi pengalaman yang menyenangkan, dan juga mengenyangkan J

Itadakimasu…..Silakan makan…

 

===============

SUSHI MATSU

Ruko Golden Madrid 2 Blok G No. 6 (seberang Pasar Modern BSD)

BSD City, Tangerang

Telp. 021-53164795

Jam buka :

Weekdays : 11.00 – 21.00

Weekend : 10.00 – 21.00

Twitter : @sushimatsuresto

IG : sushimatsu

FB : sushi matsu

 

 

Sushi Matsu – Irrasshaimase …

Acara kumpul-kumpul dengan teman-teman dari Indonsian Food Blogger adalah acara yang selalu saya tunggu-tunggu. Rasanya senang sekali bisa bertemu dengan teman-teman yang awalnya saya kenal dari tulisan-tulisan mereka di blog masing-masing. Nah, kebetulan bulan ini adalah bulan ulang tahun Indonesian Food Blogger yang ke-3 , jadi ada beberapa acara yang diadakan untuk meramaikan ulang tahun Indonesian Food Blogger. Salah satu acara bulan Oktober ini adalah resto review restoran Jepang di kawasan BSD City, Sushi Matsu.

Ragam masakan Jepang, khususnya sushi, sudah tidak perlu diperkenalkan lagi di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Kita dapat dengan mudah menemukan restoran Jepang, bahkan warung-warung tenda dengan menu masakan Jepang tersebar di mana-mana. Masakan Jepang dapat diterima dengan mudah oleh lidah orang Indonesia, meskipun untuk beberapa jenis masakan terasa kurang ‘bumbu’, dibandingkan dengan masakan Indonesia yang begitu kaya dengan ragam campuran bumbu. Tapi menyantap masakan Jepang bisa jadi pengalaman yang memperkaya pembendaharaan kita mengenai kuliner dunia.

Meskipun namanya Sushi Matsu, Sushi Matsu tidak saja menyajikan sushi sebagai menu satu-satunya. Selain sushi, Sushi Matsu juga menyajikan sashimi, miso soup, wakame, unagi dan banyak lagi masakan Jepang yang lezat-lezat.

Sushi Matsu adalah pilihan warga BSD City untuk menyantap hidangan Jepang yang enak tanpa perlu pergi ke ‘tengah kota’, dan Sushi Matsupun bisa menjadi pilihan warga Jakarta lainnya karena akses menuju BSD City sudah dimudahkan dengan adanya tol lingkar luar. Dengan menggunakan tag line “Authentic.Zestful. Affordable ” ,Sushi Matsu merupakan pilihan tepat untuk pecinta kuliner Jepang yang ingin mendapatkan hidangan yang authentic dan lezat.

Irrasshaimase ….. Begitulah sapaan ramah para pelayan Sushi Matsu menyambut kedatangan saya di Restoran Sushi Matsu yang terletak di Ruko Golden Madrid, tepat di depan Pasar Modern BSD City. Restoran terdiri dari dua lantai. Selain meja biasa, di lantai pertama juga terdapat Sushi Bar. Nah, kalau kita duduk di situ, kita bisa melihat secara langsung atraksi para koki membuat sushi.

Tentunya untuk membuat sushi diperlukan tangan-tangan trampil yang harus selalu bersih, bekerja dengan cepat serta menghasilkan sushi-sushi yang cantik dan lezat. Ada tiga orang koki yang bekerja secara bersama-sama sehingga selain kita bisa melihat pembuatan sushi yang sangat menarik, sushi yang dipesan para pelanggan juga dapat dengan cepat terhidang. Kebayang , kan kalau kokinya cuma satu, pasti antrian pemesan sushi jadi panjang.

Lantai 1 Restoran Sushi Matsu yang bersiiihh banget …

Koki sedang menyiapkan Crunchy Ebi Tempura.

Lihatlah tangan-tangan trampil yang sedang membuat California Roll.

Acara berlangsung di lantai 2. Ketika saya datang, di sana sudah berkumpul beberapa orang teman. Di lantai 2 suasana lebih santai karena kita bisa duduk lesehan di meja tradisional Jepang. Saya lalu mencari meja kosong, dan saya pilih di tempat lesehan.

Suasana santai di lantai 2.

Kebetulan saya tidak duduk dekat Mas Peter dan Mbak Irene Wiryawan dari Sushi Matsu, jadi tidak sempat ngobrol-ngobrol. Apalagi beliau berdua sibuk mempersiapkan menu-menu yang akan dihidangkan.

Dari informasi yang kami terima, Sushi Matsu didirikan pada tanggal 18 Mei 2014. Jadi masih tergolong baru. Dan mudah-mudahan Sushi Matsu berumur panjang seperti arti dari Matsu itu sendiri. Matsu yang di Bahasa Jepang berarti Pohon Cemara, mengandung makna keberuntungan, umur panjang. Pohon Cemara Jepang itu juga yang menjadi logo dari Sushi Matsu.

Mas Peter dan Mbak Irene lalu mengeluarkan menu-menu andalan dari Sushi Matsu. Kami, photographer wanna be ini, mulai asik mengambil gambar. Tidak lupa juga kami mencoba menu-menu masakan tersebut.

Ini sebagian menu yang dihidangkan. Haaa >>??? Sebagian..??? …. Hiyaaa…. Karena setelah menu ini ludes disikat bersih, keluar lagi menu-menu yang lain. Luar biasa , yaa … Untungnya kami yang datang cukup banyak, artinya tidak ada menu yang bersisa !! … Ahhh lapar atau doyan, nih ..:)

Avocado Salad. Salad ini enak, segar, terdiri dari alpukat, daging kepiting, rumput laut, irisan tipis wortel dan sayur-sayuran lainnya. Harganya Rp 27.000.

Takoyaki ! .. Siapa tidak suka ? J … Ini adalah octopus ball, atau semacam bakwan yang terbuat dari tepung takoyaki atau tepung okonomiyaki, jahe, bawang yang dibentuk bulat lalu di bagian tengahnya diberi irisan octopus atau gurita. Biasanya kalau kesulitan cari gurita bisa diganti dengan cumi. Adonan lalu digoreng dalam minyak panas yang banyak, setelah itu dihidangkan dengan diberi saos takoyaki, mayonais dan ditaburi aonori flakes.

Karena sudah terpapar makanan Jepang yang segar-segar tanpa dimasak, sebagian orang Indonesia sudah terbiasa makan sashimi. Ini adalah Maguro atau sashimi ikan tuna. Yang sebelah kiri itu , ayyy..cantiknyaa…. adalah garnish dari timun. Rp 42.000

Sashimi yang ini tentu sudah pada kenal. Yaa benar ..! Ini adalah salmon bagian perut, atau lebih dikenal sebagai Salmon Belly. Lembut, karena memang bagian perut ikan adalah bagian terbaik dari ikan…Itu menurut saya, yaaa … tapi bisa jadi memang demikian. Salmon Belly diberi harga Rp 53.000. Jika ingin Salmon biasa diharga Rp 46.000.

Salah satu menu andalah Sushi Matsu adalah Beef Katsu Curry (Rp 53.000) dan Chicken Katsu Curry Rice (Rp45.000).

Tamago atau omelet, Rp 13.000.

Lalu pada bertanya … sushinya mana ??…. sabar , yaa ….sekarang giliran sushi ditampilkan J

Saya tidak terlalu hapal nama-nama sushi, tapi ini sepertinya California Roll Sushi. Fusion sushi yang sangat digemari. Isinya daging kepiting, alpukat, lettuce, kemudian setelah digulung ditaburi telur ikan terbang. Tentu saja penambahan saus menambah kelezatan sushi ini. Californian Roll Sushi Rp 25.000.-.

Harga rata-rata untuk sushi adalah Rp 25.000. Untuk sushi dengan ingredient yang lebih kompleks sekitar Rp 40.000 ke atas.

Black Dragon Sushi. Sushi ini terdiri dari tempura udang ,alpukat dan unagi atau belut. Lalu di bagian atas diberi hiasan telur ikan terbang. Rp 90.000.

Ini hidangan di meja sebelah… Hmmm… sepertinya meja sebelah sedang kelaparan berat ..ha ha ..

Nah..gimana ? kelihatan enak ? Bukan cuma kelihatan enak, tapi hidangan di Sushi Matsu memang benar-benar enak. Jadi tunggu apa lagi. Mbak Irene dan Mas Peter akan menyambut kedatangan teman-teman di sana dengan ramah dan pengalaman menyantap hidangan di Sushi Matsu bisa jadi pengalaman yang menyenangkan, dan juga mengenyangkan J

Itadakimasu…..Silakan makan…

 

===============

SUSHI MATSU

Ruko Golden Madrid 2 Blok G No. 6 (seberang Pasar Modern BSD)

BSD City, Tangerang

Telp. 021-53164795

Jam buka :

Weekdays : 11.00 – 21.00

Weekend : 10.00 – 21.00

Twitter : @sushimatsuresto

IG : sushimatsu

FB : sushi matsu

 

 

SIM Hilang ? Gini Cara Buat Penggantinya

Saya nih ya, juga mungkin situ juga, kalau nyetir butuh ketenangan soal surat-surat. Maksudnya, STNK musti ada, SIM juga. Baru deh tenang nyetirnya.

Dua surat itu, biarpun udah pada kadaluarsa , kalau saya lupa sudah kadaluarsa, tetep aja tenang nyetirnya. Tapi setelah nyadar misalkan udah 2 minggu yang lalu kadaluarsa, langsung deh deg-degan, gak konsen dan saya lebih baik stop nyetir.

Males masalahnya kita urusan ama Polisi. Surat-surat lengkap dan menurut kita nggak salah karena rambu nggak ada aja kita masih salah di depan Polisi, apalagi kalau suratnya gak lengkap. Meski saya jarang sekali urusan sama Polisi di jalanan, bisa dihitung kurang dari 5 jari dalam hampir 20 tahun karir saya sebagai supir , tapi tetep aja musti siap-siap . Nggak tau kenapa Polisi tuh sepertinya punya insting tinggi nyetop kita yang nggak bawa surat-surat.

Menurut posting-annya TMC , Pasal 281 jo psl 27 ayat 1 UU LL, mengemudikan kendaraan bermotor di jalan dengan tidak memiliki SIM dipidana kurungan 4 bulan atau denda 1 juta rupiah.

Nggak tau itu wacana atau apa. Dulu pernah teman saya vang nyetir salah baca rambu, langsung diarahin ke pinggir sama Polisi. Mobil plat Bandung, kejadian di Jakarta dan teman saya ini gak bawa SIM. Biasa aja tuh Polisinya.  Nggak nyangkain ini indikasi tindak kejahatan pencurian mobil ato apa. Urusan beres, cuman minta duit 60ribu perak. Yah meski jaman itu segitu udah bisa buat beli Levi’s asli.

Pernah nggak sih denger orang dikurung 4 bulan gara-gara nggak bawa SIM ? atau denda 1 Juta ? Urusan beres di tempat, kan ? *aduh maap yah kalo kerasa nyinyir, mudah2an bukan saya dan situ yang kena*

Jadi, SIM itu penting daripada kita kena denda resmi 1 juta perak atau kedinginan di penjara selama 4 bulan. Di dompet harus ada. Dan dompet harus dibawa pas kita nyetir. Oya, STNK jangan ketinggalan. Sisipin aja di dompet kunci.

***

Minggu lalu anak saya minta dibeliin baju bola. Ini tumben tumbenan saya cek dompet mau lihat posisi SIM ada di mana. Lha kok di setiap sisipan dompet nggak ada tuh SIM saya. Sampai saya bongkar segala macem slip-slip tagihan, duit, kartu kartu yang lain, tetep aja SIM nggak ketemu. Bongkar semua tas juga gak ketemu. Wassalam, akhirnya gak jadi tuh beli baju bola, karna saya nggak mau nyetir nggak bawa SIM. Kacau banget SIM di mana yah .

Harapan satu-satunya mungkin ada di meja kantor. Besoknya saya cari juga nggak ada ! Alamat musti bikin SIM baru.

Saya putusin hari sabtu buat bikin SIM baru. Sebelumnya saya browsing-browsing cari info sebelum terjun bebas ke Samsat Daan Mogot.

Ternyata bikin SIM karena hilang itu gampang, lho. Sama gampangnya dengan kita perpanjang SIM di mobil SIM keliling. Sama gampangnya juga dengan perpanjang STNK yang cuman 3 menit (pakai drive thru). Nggak perlu calo. Begini nih ceritanya

***

Kalau mengurus SIM yang hilang kita musti ke Kantor Samsat yang di Daan Mogot.

Map picture

Baca lebih lanjut

Pempek TOB (re-post)

 

Wednesday, May 2, 2007

Pempek TOB

Ini kejadian norak yang pernah gue alamin di Plaza Senayan sejak gue berteman sama Dnoy, Uqi, Satria dan Bayu. Mungkin dulu pernah juga sih norak-norakan, jaman muda dulu ….hehehe…tapi kemarin itu, emang norak bener deh dan membuat tengsin .. .ih jadul ya kalo ngomong tengsin, sejadul ring back tone Fren-nya Dnoy.
(Btw, sejujurnya gue sih gak merasa terlalu norak dan tengsin …karna urat norak dan tengsin kayaknya udah mulai gak berfungsi di tubuh gue, sudah berguguran,  gue ngerasanya lucu aja, dan bikin perut puas )

Asalnya dari Bayu yang pada akhirnya pulang kampung bawa oleh-oleh, apalagi kalo bukan pempek dan krupuk ikan. Sebenernya sih tiap minggu Bayu juga pulang kampung, tapi minggu lalu itu dia berbaik hati bawain oleh-oleh dan kita janjian ketemu di Plaza Senayan.

 

Baca lebih lanjut

Porta Nigra Penjahatnya ?? (re-post)

 

 

Kronologi Sengketa Meruya dan Hukuman Rp 391 M untuk Pemprov DKI

 

Saya ingat pernah tulis berkaitan dengan proses sengketa tanah ini, di blog saya yang lama. Ini buat re-fresh aja.

 

Monday, May 21, 2007

Porta Nigra Penjahatnya ??

Kalau ada yang tanya di mana rumah saya, saya jawab di Meruya Selatan. Tapi, kalau merujuk Meruya Selatan sebagai kelurahan, jawaban saya tadi salah. Rumah saya ada di kelurahan Joglo. Saya bilang ada di Meruya Selatan karena kompleks perumahan saya persis di jalan Meruya Selatan.
Iya, saya bicara Meruya yang sama dengan Meruya yang beritanya jadi headline di media-media belakangan ini.

Kompleks saya ‘nyaris’ jadi korban sengketa tanah, karna memang letak kompleks dengan tanah sengketa cuma dipisah jalan Sa’aba. Rasanya gak percaya kalau di tanah sengketa sudah berdiri perumahan-perumahan milik pejabat, artis, pengusaha, orang-orang kaya atau pegawai pemerintah. Sudah bersertifikat, lagi. Aneh, kan.

Aneh memang, sudah pegang sertifikat resmi yang dikeluarkan negara, tapi tetap jadi pihak yang kalah yang dinyatakan oleh negara pula. Ini memang negara aneh.
Seperti Gubernur DKI, artis2, pengacara dll yang memberi simpati saya juga berikan simpati saya kepada tetangga-tetangga saya yang jadi korban. Saya juga memahami kalau mereka marah sama pihak yang menang. Tetangga-tetangga saya yang tanahnya mau dieksekusi itu bukan pihak yang bersengketa. Tahu tanahnya bersengketa juga baru ini aja. Kalau dulu tahu itu tanah sengketa, siapa mau beli ? Tapi kalau itu tanah sengketa, kenapa sertifikat bisa keluar ?

Sebaliknya, Porta Nigra kasihan juga. Dia udah beli tanah, taunya tanah yang dibeli dijual lagi sama mandornya, pas dinyatakan menang orang-orang pada nyerang dia. Nggak cuma orang-orang biasa, tapi pejabat-pejabat yang bertugas mengurus warga juga ikut menyerang. Porta Nigra juga warganegara Indonesia. Warganegara yang berusaha mendapatkan kepastian hukum atas barang yang dimilikinya. Jadinya … dia korban juga. Korban ketidakbecusan negara mengatur administrasi, korban ketidakpastian hukum yang seharusnya dijunjung tinggi di negara manapun juga.

Sebenarnyapun, dari dulu ke dulu, tanah kan itu itu aja. Ukurannya nggak bertambah atau berkurang secara signifikan kecuali terjadi penciutan diameter bumi yang menyebabkan ukuran luas tanah di permukaan bumi berkurang. Cuma kadang-kadang, kalau tetangga gak lihat, patok tanah digeser-geser jadi ukuran tanah tetangga berkurang (ini bukan nuduh loh karna dulu tanah keluarga saya juga ada yang gerogotin kayak gitu). Perkara sudah dijual, lalu dijual lagi juga bukan baru kali ini. Bisa jadi pihak pembeli misalnya si A menghubungi juragan atau mandor setempat minta dicariin tanah seluas X hektar, mandor dikasih lah duit Rp. sekian. Si mandor kontak penduduk buat jual tanah mereka. Waktu penduduk bilang oke, mandor ngga kasih duitnya. Si A beranggapan itu sudah jadi tanah dia. Karna penduduk nggak dapet dapet duit, waktu si B yang juga pembeli dateng, dijuallah tanahnya ke B. Buat penduduk ya sesederhana itu lah. Ada uang ada barang. Dari situ juga udah bisa ketauan yang nakal siapa.

Semua ini terjadi di negara yang begitu acakadutnya masalah administrasi dan hukum. Belum lagi orang-orang yang mancing di air keruh, kali-kali dapet ikan gabus besar yang bisa dibikin sayur pucung. Lurah, camat sampai gubernur berjuang sampai titik darah penghabisan bantuin warga. Secara emang warganya sebagian besar warga kelas menengah yang bisa ngomong, punya duit, punya pengaruh. Sampai ketua BPN bilang putusan berita sita jaminan dari Mahkamah Agung nggak sah. Yang sah yang seperti apa ya sampai putusan MA dibilang gak sah? Lalu Ketua Pengadilan Negeri yang bilang gak pernah keluarin perintah buat eksekusi. Iya, semua berebut simpati warga. Sedangkan Porta Nigra jadi penjahatnya. Semuanya jadi tidak jelas. Apa sertifikat rumah saya sebenarnya juga bermasalah ? Apa semua putusan MA yang nggak mengenakkan buat kita berarti itu putusan yang salah ? Ya inilah kalau tidak ada penghormatan atas hukum, karna hukum juga bisa dibeli. Apa kita tinggal di negara yang salah ?

Saya bukan anggota DPR atau DPRD yang bisa mendengarkan both sides atau many sides of story. Saya cuma dapat sepenggal dua penggal cerita di koran atau tivi. Tapi tolonglah orang DPR, DPRD, Utusan Golongan , orang-orang pintar di bidang Pertanahan, Administrasi dan Hukum dan lain-lain, tolonglah memberi solusi. Akuilah kalau memang Administrasinya bermasalah. Orang-orang Hukum, berilah keadilan seadil-adilnya. Bukan karena satu pihak lebih berkuasa, maka pihak yang lain dikalahkan. Bukan karena satu pihak uangnya banyak , maka pihak yang lain dibilang salah. Masalah tanah, masalah hukum adalah masalah yang berhubungan dengan Yang Di Atas. Kalau perlu, nonton deh sinetron-sinetron gimana orang mati gak bisa dikubur karena panjang liang lahat selalu kurang dibanding panjang jenasah, itu terjadi gara-gara waktu hidupnya main-main dengan urusan tanah. Atau orang mati gak ada yang mau masukin ke liang lahat karena banyak ular, kalajengking dan teman-temannya sedang berenang di air keruh di dalam liang lahat. Tuh ! Masih kurang serem ?? Gak tau lagi deh gue …..

Negara, akuilah ada kesalahan. Solusinya, nggak mungkin deh bedol desa di kawasan itu. Palingan juga, ya ini dari pikiran sederhana, warga nggak usah pergi, Porta Nigra dapet uang pengganti dari Negara yang nggak becus ngurusin tanah sejengkal dua jengkal. Kalaupun uang penggantinya nggak seharga tanah sekarang, mohonlah diterima karena pasti lebih banyak dari waktu dulu beli. Orang-orang yang bermasalah, main-main dengan tanah, yang cari-cari kesempatan tolonglah diproses dengan seadil-adilnya. Kita pingin semua senyum lega. Yang berhak dapat haknya, yang salah dan korupsi dikasih kavlingnya di penjara.
Semua senang ?? ……

Alamat Email

 

email1

 

Pengalaman saya tentang alamat email.

1.Berhubung dulu kerja di persh jasa telekomunikasi yang salah satu jasanya adalah Internet Service, ketika Internet nyampe di Indonesia sekitar tahun 1994- 95, kami para pegawai segera dapat alamat email , disamping juga ngerasain ‘jendela dunia baru’ bernama browser Netscape dan chatting IRC.

Kalau ketemu teman kuliah, selain catat nomor HP, tukeran alamat email jadi kebiasaan baru. Nggak perlu yaa sekarang tukeran alamat rumah. Dan alamat email juga nggak ngandelin email perusahaan dong, kan kalau sama teman urusannya pribadi. Saya buat banyak banget alamat email pribadi dari account gratisan. Manajemen password mulai diterapkan biar gak ketuker-tuker.

Pernah suatu ketika saya conference call dengan dua orang teman kuliah. Ngobrol sanaa ngobrol sini … ujung ujungnya ketika mau mengakhiri pembicaraan saya dan salah satu teman saling tukeran alamat email.

“Catet yaa .. email gue ningsih@ bla bla bla …” kata saya.

“Ni, email gue … ,” kata teman saya sambil menyebutkan alamat emailnya.

Di tengah acara tuker-tukeran alamat email saya tanya sama teman saya satu lagi

” Eh , elu ada alamat email ?” tanya saya

Teman saya yang juga kerja di perusahaan telekomunikasi yang kantornya tersebar di mana-mana, dan dia kebetulan ditempatkan di Pantai Cermin Medan dengan polosnya berkata . ” ehmmm… email itu apa, ya ?”

Disangkain kali saya mo kasi tau alamat  rumah baru saya di Kompleks Email, selain yang di Kompleks MPR …xixixixi… Mentang-mentang jauh nyempil di Pantai Cermin sampai-sampai kantor pusat lupa kasih email address buat dia.

Pada hari itu ternyata teman saya ini masih bermain-main dengan pita-pita kuning dari mesin telex yang kadang-kadang dijalin jadi seperti kulit ketupat … kadang-kadang jadi uler-uleran 🙂

 

2.Seperti nature-nya suatu bisnis, siapa pegang infrastruktur dialah yang akan menguasai pasar. Begitu juga untuk internet. Banyak perusahaan ISP baru yang muncul menawarkan koneksi ke internet. Kalau untuk pribadi ditawarkan pakai dial-up, untuk perusahaan biasanya pakai leased line.

Nggak kebayang dulu leased line 64kbps aja udah dibilang high-speed dan dijadikan host. Untuk antar node pakai 2 Mbps. Kalau sekarang, 2 Mbps  dipakai untuk satu rumah bukan hal mewah bagi sebagian orang. Jangankan satu rumah, satu handset aja bisa dapat kecepatan koneksi internet dalam hitungan MegaByte.

Balik lagi ke cerita dulu, ketika infrastruktur dirasa kuat, muncul perusahaan-perusahaan content. Tentu saja kantor saya yang pegang infrastruktur juga bikin semacam divisi untuk content.( Baydeway, saya sudah pindah ke perusahaan telekomunikasi yang lain). Sepertinya tahun 1998-an bisnis content mulai menjamur. Perusahaan DotCom , dibilangnya.

Ini ada cerita dari teman yang kerja di salah satu perusahaan DotCom sekitar tahun 2000-an . Ceritanya mereka mau bikin website suatu kabupaten. Jaman itu bersamaan dengan giat-giatnya otonomi daerah oleh Prof Ryas Rasyid dan Andi Malarangeng sebagai anak buahnya, banyak daerah pingin tampilin profile daerahnya lewat website. Salah satu narasumber teman adalah seorang anggota DPR.

Seperti biasa, untuk melanjutkan komunikasi diperlukan alamat email.

Teman bertanya sama orang DPR itu” Pak, punya email ?, boleh saya minta ?”

Nggak tau ini orang PDL (Pongah Dari Lahir), atau karena anggota DPR yang nggak mau dibilang nggak ngerti apa yang ditanya, dia lalu  nyaut ,” OOO… dulu saya punyaa, tapi sudah dijual , Dik !”

Wak ! … laku brapa ,yaa oom ? …Jangan-jangan dianggap alamat email  sama dengan perangkat lenongnya dia, bisa dijual kalo lagi sepi order.

 

3. Kemudian,setelah lama bekerja beberapa teman memutuskan untuk membuat perusahaan sendiri. Namanya perusahaan tentu perlu istilah yang sering masuk koran ketika membahas SBY, yaitu PENCITRAAN.

Sebagai perusahaan baru, biasanya pencitraan paling murah adalah lewat kartu nama dan website. Kartu nama harus sinkron dong sama website, kan disitu akan ditulis alamat website dan alamat email.

Ada yang mau keluarin uang buat beli domain name, dan memang seharusnya begitu. Kan, kalau sudah beli domain name,  dia bisa punya email sesuai domain perusahaanya.Tapi ada juga yang cuek beybeh pakai blogspot atau wordpress gratisan. 

Tapi banyak lohh yang cantumin free email address di kartu bisnisnya. Apakah itu salah ? yaa enggak laaa … secara perusahaannya juga baru, menapak dikit-dikit dimulai dari yang gratisan, nggak salah dong.

Saya punya teman yang setiap ketemu kasih kartu nama baru . Nggak setiap ketemu siihh … tapi perusahaannya ganti-ganti mulu.

“Eh ..ini kartu nama gue yang baru, ya ,” kata dia sembari sodorin kartu nama dengan title ‘Direktur’ di bawah nama lengkapnya.

“Oww… yang lama masih berlaku, nggak  ? Asik nih banyak perusahaan,” komentar saya.

“Eh tapi … maap yaa .. alamat emailnya masih pake YAHOO …” kata dia malu-malu. Mungkin sebelumnya pernah ada yang komentar, sebelum dikomentarin saya, dia udah declare duluan. Setidaknya dia sudah sadar mengenai ‘pencitraan’ , prasangka baiknya dia belum ketemu di mana bisa beli domain atau belum ketemu nama yang cocok buat domain perusahannya.

Namanya juga baru merintis perusahaan baru, aci-aci aja kali,  lha wong saya pernah dapat kartu nama resmi pejabat  salah satu bank nasional yang mencantumkan email yahoo di kartu namanya. Ini bukan kartu fancy hello kitty yang biasa dibuat di mall, tapi bener-bener kartu nama perusahaan resmi  dengan logo tercetak di bagian atasnya.

PENCITRAAN ?? siapa takut ? (maksudnya siapa takut malu dibahas masalah email gratisannya di milis ..he he )

 

*Pengakuan :

Tulisan ini diilhami oleh cerita Komisi 8 yang fenomenal itu. Bukan maksud mengolok, tapi kok ya pengalamannya ternyata beda-beda tipis sama pengalaman saya.

SAya nggak ikutan jadi hadirin waktu itu, cuma baca laporan dari blog-nya Cipu,  Kompasiana dan beberapa reportase online . Sesungguhnya buat saya kalau Komisi 8 dari awal bisa menjawab dan menjelaskan pertanyaa-pertanyaan dengan bahasa yang masuk di logika para hadirin, bisa meyakini hadirin bahwa alasan studi banding dengan alasan yang tepat, dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, maka ‘insiden’ ini gak perlu timbul,  apalagi dengan memberikan ‘alamat email’ yang salah. Pada saat ada kesempatan bertemu ‘rakyat yang diwakili’ kok waktu dipepet-pepet cuma sampai jam 9 malam, kalo belum puas, lanjuutt maang … gitu dong… jam 9 malam mah anak dugem juga belum pada selesai dandan, belum pesen taksi.

Sekarang malah timbul tuduhan kalau peristiwa itu ditunggangi sama partai tertentu …”Ditunggangi ” .. ha ha  seperti mendengar istilah dari masa lalu. Orba banget , eh atau kosa kata yang biasa dipakai di “Nah Ini Dia” -nya Pos Kota, ya …

He he ..no offense.